Saturday, March 18, 2017

Last...


Mungkin ini merupakan tulisan terakhir saya, mengingat kondisi perundang-undangan yang semakin tidak kondusif tentang keterbukaan informasi, yang menyebabkan sesorang dapat terjerat hukum apabila ada pembaca yang tidak menyukai tulisan tersebut. Sebagai contoh, dikatakan Penistaan ataupun Hoax.

Tetapi karena ini merupakan tulisan terakhir saya, jadi ya sudah, biarkan saja apa adanya. Terserah pembaca suka atau tidak suka dengan tulisan saya.
.
.
.
Berawal dari kondisi per-Parkir-an motor yang tidak bersahabat dengan kita sebagai pemilik dan penyewa parkir, dimana parkir motor tidak diberikan batas yang jelas antar kendaraan, yang menyebabkan motor diparkir sangat mepet sekali dengan motor lain. Sehingga membuat saya sebagai pemilik sangat miris dan pilu. Bagaimana tidak, kendaraan yang dibeli dengan keringat sendiri dan dengan perjuangan yang tidak mudah; diperlakukan seenaknya saja oleh orang lain. Terbukti dengan kondisi cat di bodi kiri dan kanan serta batok yang terdapat goresan-goresan yang cukup dalam.

Apakah ada solusi mengatasi permasalahan ini?

Berhari-hari saya berpikir, bahkan berbulan-bulan. Dan akhirnya sayapun menyerah...

Bagaimana tidak, lihat saja perilaku pemilik motor lain yang sangat tidak menghargai orang lain. Contoh:
- Memarkir dengan standar samping.
  Dengan posisi parkir seperti ini, anda sudah "mencuri" hak parkir orang lain. Karena orang lain akan sulit untuk memarkirkan motor miliknya, dikarenakan anda mengambil space parkir yang lebih banyak. Belum lagi apabila standar samping anda kondisi nya sudah sangat miring.
- Memarkir dan mengeluarkan dengan sembarangan.
  Terkadang saya miris melihat cara orang lain memarkirkan maupun mengeluarkan motor dari barisan parkir. Tanpa rasa bersalah, orang tersebut mengeluarkan dengan sembarangan, sehingga terkadang setang motor bersenggolan dengan batok motor lain yang menyebabkan motor tersebut rusak akibat ulah orang orang tersebut. Apakah tidak bisa sabar dan berhati-hati sedikit ketika memarkir dan mengeluarkan motornya. Saya menyebut tingkah orang seperti ini, masuk ke dalam kategori Vandalisme.
- Meletakkan helm di spion
  Jujur, saya tidak suka dengan tipikal orang seperti ini. Karena dengan orang tersebut meletakkan helm di spion, maka ketika kita akan mengeluarkan motor, akan sangat sulit menjaga agar bagian motor kita tidak bersenggolan dengan helm orang tersebut.


Apabila anda termasuk salah satu dari beberapa contoh kategori tersebut, Selamat !!! Berarti anda termasuk orang timur yang "katanya" terkenal sopan dan bertoleransi.


Hingga suatu saat, seorang teman dekat mengirimkan sebuah video tentang teknologi spion yang ada di luar sana.

Mata saya langsung berbinar melihat kemampuan spion tersebut, dalam hati saya, ini solusi yang mampu me-minimize kerusakan pada motor saya. Tanpa pikir terlalu panjang, saya pun mencoba mencari informasi serta melacak tentang keberadaan spion tersebut.
 

Dan akhirnya, teman saya mengirimkan foto dari sebuah website tentang keberadaan spion tersebut. Setelah saya lihat, ternyata hanya website tersebut yang mencantumkan kode parts tersebut. Sayapun langsung mencatat dan menyimpan kode parts tersebut, serta menginventaris kode parts yang akan saya beli dan saya import dari luar, dengan tujuan agar saya mendapatkan biaya import yang lebih murah karena mengirim dalam jumlah banyak.

Selang beberapa minggu, teman sayapun mengatakan apabila dia akan mampir dan membeli parts tersebut dan menanyakan ke saya apakah saya mau titip membeli parts tersebut? Dengan lantang saya menjawab. YES, I DO... Hahaha... (Thank you so much for your kindness, I really apreciate it).

Dan berikut adalah parts yang dimaksud.










Seperti yang bisa kita lihat sendiri, kemampuan dari spion ini, yaitu bisa diputar ke dalam agar tidak tertekuk oleh orang lain ketika sedang memarkirkan motornya. Karena apabila spion sering disenggol-senggol, lama kelamaan spion tersebut akan menjadi kendor, sehingga saya pun harus membeli spion baru yang bukan diakibatkan oleh kesalahan saya, tetapi akibat orang lain. Hal ini sangat menjengkelkan dan merugikan orang lain. Lagi-lagi, saya sebut ini merupakan tindakan Vandalisme.


Sebagai catatan akhir, spion yang sebelumnya terpasang adalah spion G5 (ini juga tidak ada di negara saya, import khusus untuk saya).

Sekilas, antara spion ini dengan G5, dimensinya cukup mirip. Tetapi setelah digunakan berkendara, saya bisa katakan spion G5 jauh lebih unggul dari sisi rider view, dimana spion G5 memiliki view yang lebih luas dan nyaman untuk melihat pergerakan kendaraan di posisi belakang kita. Hal ini dikarenakan bentuk nya yang masih "konvensional"/oval, dimana tidak ada bagian yang terlalu luas atau terlalu sempit. Istilah kerennya, minimal Blind Spot. Dan juga, kedua spion ini sebenarnya jauh lebih besar dimensi nya ketimbang spion motor merk Jepang. Artinya, tingkat safety/keamanan pengendara akan jauh lebih baik menggunakan spion ini.

Dan lucunya, sebagian besar pengendara lokal, tidak menyukai spion original, karena menurut mereka ukurannya terlalu besar, sehingga merekapun menggantinya dengan spion yang berukuran Super Mini atau spion dengan kualitas rendah. Anggapan mereka, kalau mau berbelok, gampang, tinggal nengok saja kebelakang.

Opini saya terhadap orang seperti ini adalah orang-orang bodoh yang tidak menghargai orang lain. Karena tindakan mereka dapat membahayakan orang lain bahkan dapat berakibat fatal. Ditambah lagi dengan harga spion yang sangat murah, walaupun spion original/asli dari pabrikan yang memproduksi merk tersebut, sehingga masyarakat tidak di-didik menghargai nyawa orang lain yang tidak dapat dibeli dengan uang.


Sebenarnya spion G5 pun bisa diputar (baik ke dalam ataupun keluar), akan tetapi spion G5 tidak ada batasan yang menandakan bahwa titik tersebut adalah posisi awal spion yang telah kita set. Sehingga apabila saya coba putar, maka ketika saya coba kembalikan ke posisi awal, maka saya akan kesulitan untuk mengembalikan ke posisi awalnya. Tentu hal ini akan cukup merepotkan dan membuat ketidaknyamanan ketika akan digunakan berkendara.


Again, thank you my friend VW.